Apa jenis televisi di rumah kamu? Masih analog? Tv Digital? smart TV? Atau mungkin kamu tidak tahu apa perbedaan dari ketiga jenis televisi ini.
Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mengalami peningkatan diberbagai aspeknya. Salah satunya televisi. Televisi yang semula hanya berupa tabung, kini sudah muncul berbagai jenis. Yang mulanya hanya mengandalkan sinyal analog, yang disebut tv analog, sekarang sudah ada teknologi baru, yaitu tv digital, dan smart tv yang lebih kekinian lagi, karena tidak hanya saluran tv, tetapi juga dapat mengakses fitur lain.
Ketiga jenis tv tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal itulah yang menjadi pembeda tv analog, tv digital, dan smart tv. Untuk mengetahui perbedaan ketiga tv ini dengan jelas, kami telah merangkumnya untuk anda, silahkan disimak!
TV Analog
Tv analog merupakan teknologi televisi yang menggunakan sinyal analog sebagai penyalur siaran berupa audio dan video ke penonton. Tv ini biasanya terbuat dari tabung sinar katode. Sama seperti radio yang menggunakan gelombang udara, siaran tv analog pun demikian dengan mengandalkan frekuensi. Televisi analog menggunakan nirkabel (televisi terestrial dan televisi satelit) atau dapat didistribusikan melalui jaringan kabel sebagai televisi kabel.
Setiap stasiun mempunyai frekuensinya tersendiri, frekuensi tersebut kemudian menjadi nomor penanda setiap saluran tv. Gangguan frekuensi kapan saja bisa terjadi. Gangguan ini berupa ketidakjelasan warna, suara yang dihasilkan kualitasnya menurun, serta gangguan kecerahan. Kualitas siaran tv analog akan semakin buruk seiring dengan jaraknya dari pemancarnya juga semakin jauh.
Tv analog membuat kode siaran disetiap sinyal dengan penggunaan sistem yang berbeda-beda. Sistem pengiriman ini menggunakan huruf A sampai N untuk penamaan resminya. Sistem transmisi ini dapat menunjukkan jumlah garis pindai, bingkai rate, luas saluran, pemisahan video dan audio, dan sebagainya. Warna dalam sistem tersebut dikodekan dengan salah satu dari tiga skema pengkodean warna: NTSC, PAL, atau SECAM, dan kemudian menggunakan modulasi RF untuk memodulasi sinyal ini ke pembawa frekuensi sangat tinggi (VHF) atau frekuensi ultra tinggi (UHF) melambai. Setiap gambar pada bingkai televisi dibentuk dari garis pindai yang tergambar pada layar. Garis pindai memiliki kecerahan yang berbeda-beda, rangkaian-rangkaian garis tersebut ditarik dengan cepat hingga dari kaca mata manusia melihat kumpulan garis itu sebagai satu gambar. Proses berulang dan bingkai berurutan berikutnya ditampilkan, memungkinkan penggambaran gerakan. Sinyal televisi analog berisikan informasi tentang waktu dan kestabilan sehingga penerima bisa merekontruksi gambar dua mensi yang bergerak ini kembali menjadi varian satu dimensi dalam satu sinyal waktu.
Sistem televisi komersial pertama adalah hitam-putih; awal dari televisi berwarna adalah pada 1950-an. Sistem televisi yang praktis perlu mengambil luminance, chrominance (dalam sistem warna), sinkronisasi (horizontal dan vertikal), dan sinyal audio, dan menyiarkannya melalui transmisi radio. Sarana pilihan saluran tv harus dalam jangkauan sistem transmisinya.
Bingkai dan resolusi dapat memengaruhi kecepatan sistem siaran tv analog. Lebih lanjut, pembedanya terdapat pada frekuensi dan proses perubahan gelombang yang membawa audio. Tampilan monokrom yang masih tetap ada ditahun1950-an menjadi standar oleh ITU (International Telecommunication Union) dengan huruf kapital A hingga N sebagai lambangnya. Ketika televisi berwarna mulai diperkenalkan, sinyal monokrom ditambahkan informasi chrominance dengan cara pengabaian televisi hitam putih. Dengan cara ini penyesuaian mundur dapat dicapai.
Tv analog rentang mengalami gangguan kesemutan, yaitu gambar bola-bola kecil berwarna hitam putih dengan suara yang bising. Karena menggunakan sinyal analog, sehingga memerlukan waktu tiap .
TV Digital
Tv digital ialah siaran yang menggunakan sistem kompresi dengan memanfaatkan gelombang sinyal digital. Tv digital biasanya terbuat dari display panel datar. Teknologi yang digunakan pada tv digital lebih canggih dibandingkan tv analog, sehingga gambar dan suara yang dihasilkan lebih jernih dan jelas. Sinyal yang digunakan yaitu, konversi data digital MPEG-2 dengan sistem digital video broadcasting teresestial yang disingkat DVB-T, yang kini sudah masuk pada generasi ke 2, DVB-T2.
Siaran tv digital akan tetap ada, walaupun jarak pemancarnya berada di tempat yang jauh. Berbeda dengan tv analog, jika memiliki gangguan siaran tetap menampilkan gambar yang kurang jelas dan bising, sementara itu, ketika mengalami gangguan sinyal, tv digital akan menampilkan gambar patah-patah, seperti youtube ketika mengalami gangguan sinyal. Penggunaan tv digital, dapat menghemat pengeluaran bulanan, karena tv digital tidak dipungut tariffbulanan, tidak seperti tv kabel. Tidak perlu pula mengeluarkan biaya kuota, karena bukan tv streaming.
Tv digital merupakan tv yang memiliki beberapa fungsi. Selain sebagai media penampilan visual dan audiovisual, tv digital juga dapat menjadi sarana layanan interaktif dan dapat menyampaikan informasi penting saat bencana akan terjadi.
Smart TV
Seiring perkembangan zaman, siaran tv saja dirasa tidak cukup. Muncul lah, smart tv, yang tidak hanya menjangkau siaran tv, tetapi banyak hal yang ada di dalamnya. Banyak program tambahan yang dapat ditambahkan menggunakan koneksi internet.
Smart tv merupakan tv dengan teknologi yang canggih yang dapat mengakses beberapa fitur, seperti youtube, Netflix, Disney Hostar dan sebagainya. Dengan menggunakan smart tv, kamu dapat menonton film apapun melalui situs streaming. Smart tv juga dilengkapi dengan koneksi internet menggunakan WiFi, sehingga kamu dapat dengan mudah melakukan pencaharian di internet.
Nah, di atas adalah penjelasan mengenai tv analog, tv digital, dan smart tv, semoga bermanfaat!